Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

(#29HariTentangCinta) : #12. Kisah Hari Itu

Gambar
Di suatu siang yang berangin itu kita bertemu. Tanpa janji, tanpa rencana, semua terjadi karena waktu yang entah mengapa hari itu berpihak kepada kita. Di sebuah keramaian kita bertemu. Kamu datang dengan baju kerja yang terlihat lusuh dan wajah yang tampak begitu letih. Dan aku datang dengan dengan baju berwarna biru berlengan panjang dan sebuah syal yang kulilitkan begitu saja di leherku. Bukan agar aku terlihat modis, namun karena aku tidak tahan dengan angin yang bertiup dengan penuh semangat beberapa hari ini di kota kita. Kita duduk berseberangan di sebuah meja bundar di kedai kopi langganan kita, dengan sebuah minuman dingin di hadapan kita masing-masing. Sejenak hanya ada kesunyian di antara kita. Masing-masing kita seakan sibuk dengan pikiran sendiri. Lalu aku memandangmu. Kulihat kau sibuk mengaduk minumanmu dengan sedotan, dan matamu tampak menerawang. Kau bahkan tak menyadari, bahwa aku memandang wajahmu. Kunikmati wajahmu dalam keheningan yang kita ciptakan. Wajah yan...

(#29HariTentangCinta) : #11. Sebuah Nada di dalam Rinai Hujan

Gambar
#11. Sebuah Nada di dalam Rinai Hujan Siang itu aku berjalan sendiri. Hujan mulai turun. Derasnya berirama, bagaikan alunan lagu rindu yang seringkali kudengar saat aku sendiri. Rinainya bagaikan tirai indah yang diciptakan langit bagi bumi. Ia mengaburkan pandanganku. Namun aku masih merasakankan keindahannya. Aku menutup sejenak mataku, kunikmati sentukan air pada wajahku. Kubiarkan ia membelai kulitku, seakan ia ingin menghapus kegundahan dalam hatiku. Di sekitarku, orang-orang mulai membuka payung yang mereka bawa. Namun tidak denganku. Aku ingin merasakan tetes air yang turun dan membasahi kulit. Air mata yang perlahan jatuh ke pipi bertemu dengan titik air yang dikirimkan Tuhan padaku siang itu. Ya, air mata kerinduan ini selalu hadir saat hujan turun seperti saat ini. Aku mengingatmu, Mengingat semua kenangan yang pernah kita lalui bersama. Kenangan yang tercipta dalam waktu yang begitu singkat, namun meninggalkan bekas yang entah sampai kapan ia akan menghila...

(#29HariTentangCinta) : #10. The Wedding (It's All About The Struggle of Love)

Gambar
Kamu duduk di sana Berdua dengan belahan jiwamu Semua sederhana.. namun tidak dengan maknanya Karena begitu besar Kasih Allah padamu Hingga Ia mengijinkan hari ini ada Cinta kalian, yang terhantam banyak badai yang sempat terpisah jarak yang pernah hadirkan jeda yang panjang Akhirnya, hari ini dipersatukan Di depan Allah Ingatlah, janji itu.. Yang terucap di hadapan Allah Penuhilah dan jadikan ia perbuatan Air mataku menetes untukmu, Bukan karena aku bersedih Tapi karena aku bahagia untukmu Untuk perjuanganmu Untuk cintamu Untuk hari pernikahanmu Happy Wedding Days, sahabat... 26.02.2016 Babadan, Jogja Dedicated to my bestfriend : Adhe Oktavia

(#29HariTentangCinta) : #9. Sepiku

Gambar
Aku berjalan sendiri Menuruni tangga kenangan kita Langit jingga sore ini Semakin membangkitkan memori tentang kamu Daun-daun berguguran, melayang Bagai gambaran kisah kita Rinduku semakin membeku Asaku kian merapuh Bayangmu memudar ditelan waktu Sepi ini kian menjerat langkahku Dan entah kapan ia akan berlalu 25.02.16

(#29HariTentangCinta) : #8. Menunggumu

Gambar
Aku menunggumu di sini Membawa semua rindu yang kau tinggalkan terserak Angin yang berhembus bahkan tak lagi terasa dinginnya Karena kebekuan yang kau cipta Kian melingkupi hatiku Masih sanggupkah aku bertahan, Atau aku harus menyerah Lalu melangkah pergi?

(#29HariTentangCinta) : #7. Puisi - Aku Mencintaimu

                #7. Puisi - Aku Mencintaimu Malam ini kamu hadir Mengisi setiap relung di hatiku Menguasai setiap pikiranku Membuatku sulit pejamkan mata Kamu tak lagi hanya bayangan Kamu tak lagi hanya berupa penggalan mimpi yang terserak di ruang rindu Kamu hadir utuh dan nyata Takkan kupungkiri lagi Rasa ini milikmu Rindu ini untukmu Mendambamu kini bagai aliran darahku Yang mengalir di setiap jengkal tubuhku Memikirkanmu kini bagai candu Hadirmu selalu kunanti Ucapan selamat pagimu bagai kunci pembuka hari baruku Wahai kamu yang milikku.. Aku mencintaimu.

(#29HariTentangCinta) : #6. Puisi - Tentang Sebuah Cinta

#6.  Puisi - Tentang Sebuah Cinta Cinta, Ia datang bawa rasa Satukan jiwa yang mendamba Hangatkan hati yang mulai membeku Mewarnai hari yang kelabu Cinta, Membuat waktu seakan berlari Membuat jarak seakan mengabur Membuat sepi seakan menghilang Ketika ia lalu pergi Diciptakannya rongga tak berdasar Dikoyakkannya mimpi tak bertepi Hadirkan kehampaan yang tak berujung Cinta, Antara ada dan tiada Di manakah ia berada?

(#29HariTentangCinta) : #5. Goresan untuk Sahabat

#5. GORESAN UNTUK SAHABAT Sendiri mungkin menenangkan. Tapi bersama selalu mendatangkan kegembiraan. Sahabat... Akan selalu menghibur. Akan selalu menguatkan. Akan selalu mendoakan. Satu hari bersama dengan para sahabat, akan menggoreskan sebuah cerita bahagia. Karena mereka selalu ada. Tanpa kita minta. Tanpa perlu rencana. Tanpa perlu acara. Hanya cukup bersama.

(#29HariTentangCinta) : #4. Puisi - Merindumu dari Jauh

                 #4. Puisi -  Merindumu dari Jauh Diammu sempurna Tanpa suara... Sepimu memekat Tanpa jeda.... Tak rindukah kau Akan dialog yang lalu Akan rangkaian kata Yang kaucipta di sela hari Kuberi kau waktu Kucipta jarak untukmu Kuhadirkan kekosongan yang kau mau Dalam kehampaan tanpa dirimu Aku tetap mendambamu Aku tetap menikmati bayangmu Aku tetap merindumu.. Dari sini... Dari jauh. Kalasan, 2016

(#29HariTentangCinta) : #3. Puisi - Jatuh Cinta Sendirian

#3. Puisi – Jatuh Cinta Sendirian Kadang ingin bertanya Tapi tak siap mendengar jawabnya Kadang ingin menuliskan Namun tak tahu apakah akan dibaca Kadang ingin berkata Tapi apakah akan didengar Semua terasa bias Tak nampak dengan jelas Hanya sanggup menduga Namun tak tahu yang sebenarnya Terhenyak diri pagi ini Tersadar dari semua angan dan ilusi Terbangun dari mimpi tak bertepi Ternyata aku hanya sendiri Bergumul dengan rasa di hati Jika reaksi kimia setimbang, Seharusnya bersifat dua arah Tapi tidak dengan rasa ini Semua hanya menuju ke satu arah Ke arahmu....... Mungkin beginilah rasanya Jatuh cinta sendirian?

(#29HariTentangCinta) : #2. Puisi - Merindu Baskara

                 #29HariTentangCinta             #2. Puisi - Merindu Baskar a Langit sore ini kelabu Seakan ingin bercerita sendu Tentang sebuah rasa yang tertunda Oleh waktu yang tak bercengkrama Dinginnya udara yang berhembus Menambah kehampaan yang telah berkarat Mengikat rindu yang kiat menguat Takala asa mulai meletih Ke manakah cahayamu, Baskara? Mengapa engkau tak menampakkan dirimu Lelahkau kau pancarkan sinarmu? Sementara aku di sini selalu menanti hadirmu Kalasan, Februari 2016

Cerita Bersambung : Merajut Mimpi Bersamamu (Chapter 5 - Tamat)

Chapter 5.  When God Made You, He Must’ve Been Thinking About Me           Apa yang bisa diharapkan dari jeda yang diciptakan oleh dua orang yang saling mencinta? Rindu. Yang tercipta dari hari-hari yang sepi, karena jeda yang dipaksakan hadir. Rindu yang kadang ingin diabaikan, tetapi ia terus mengikat dan mendesak hati untuk dilegakan. Rindu yang tak pernah habis, bahkan akan terus bertambah setiap saat. Rindu, yang kali ini terasa sangat menyakitkan bagi Aditya. Betapa inginnya ia setiap saat bisa bertukar kabar dengan Arana. Mendengar kabar tentang hari-hari Arana yang berada jauh di sana. Betapa rindunya Aditya ingin mendengar suara Arana, sesederhana panggilan “Ditya” atau “sayang” yang keluar dari bibir mungil Arana. Sesederhana belaian ringan Arana di pipinya. Aditya benar-benar merindukan semua itu. Namun mereka sudah sama-sama sepakat untuk memberi ruang bagi diri masing-masing untuk berpikir tentang cinta mereka. Me...

(#29Hari Tentang Cinta) : #1. Puisi - Bila

#29HariTentangCinta #1. Puisi - Bila Bila pekatnya malam Sanggup hadirkan ribuan bintang Biarkan sang bulan datang dengan cahayanya Bila mendung yang gelap Datangkan hujan yang lebat Biarkan ia datang menyejukkan bumi Bila hati yang menunggu Datangkan rindu yang mendayu Biarkan ia merasakan cinta itu Kalasan, 2016