Aku dan Harapan yang Tersisa
Aku sendiri di pantai ini hanya ditemani debur ombak di lautan, semilir angin yang berhembus, dan cahaya mentari yang mulai memudar.
Aku sendiri di pantai ini, bergelut bersama sejuta rasa yang berkecamuk di dadaku.
Aku sendiri di pantai ini, bersama sepenggal harapan yang telah terkoyak.
Aku sendiri di pantai ini, bersama cinta yang kautinggalkan...
Cintaku pergi tanpa pesan, tanpa ucapan selamat tinggal.
Bahagia yang dulu membongkah di dada, berganti menjadi luka yang pedih.
Adakah kau di sana juga merasakannya?
Aku masih ingat kali pertama kita berjumpa.
Di pantai ini sore itu. Kau datang bersama sahabatku. Ia yang mengenalkan kita berdua. Saat itu aku hanya menganggapmu sebagai seorang turis asing yang sedang berlibur di negaraku. Tapi genggaman tanganmu yang erat menghangatkan jiwaku. Tatapan lembutmu dan suaramu yang menyebutkan namamu mampu menggetarkan hatiku.
Dan sejak saat itu, hari-hariku mulai berwarna.
Tak pernah kulewatkan satu malam pun, tanpa berbincang denganmu. Baik secara langsung, lewat telepon, sms, dan juga "chatroom".
Sampai akhirnya kau kembali ke negaramu.
Sejak kau pulang, hampir setiap sore kulewatkan di pantai ini.
Aku ingin merasakan kehadiranmu lagi.
Aku ingin merasakan hangatnya pelukanmu.
Aku ingin merasakan manisnya ciumanmu.
Aku benar-benar merindukanmu.
Beribu-ribu jam kulewatkan tanpa kehadiranku secara nyata di dalam hidupku.
Terkadang aku merasa lelah dan ingin berhenti melangkah.
Namun engkau selalu menahan langkahku. Kau katakan bahwa kau mencintaiku. Bahwa kau sangat membutuhkan aku dalam hidupmu.
Aku pun luluh dan berbalik menghampirimu.
Semua kulakukan karena aku pun sesungguhnya sangat mencintaimu.
Kujalani hari-hariku tanpa kehadiranmu secara nyata.
Karena aku yakin akan cintamu padaku.
Karena aku tahu bahwa kau di sana pun merasakan apa yang juga kurasakan.
Kerindukan di hatiku terobati hanya dengan memandang wajahmu di layar laptopku setiap malam. Kau mampu meyakinkan aku bahwa cinta yang kau berikan padaku nyata walau tanpa kehadiranmu. Walau jarak yang terbentang memisahkan kita.
Lembut suaramu yang selalu mengakhiri malamku dengan ucapan "I love you" sebelum mengakhiri percakapan kita setiap malam, mampu meyakinkan diriku akan cintamu padaku.
Kau pun berjanji bahwa kita pasti akan bertemu lagi. Kau janjikan pelukan hangatmu, kau janjikan ciuman mesra di bibirku.
Hingga kau hancurkan semua harapanku.
Aku sendiri di pantai ini, berusaha menata kembali serpihan hatiku.
Aku sendiri di pantai ini, menatap laut lepas yang pernah kita nikmati bersama.
Mencari secercah harap yang mungkin masih tersisa.
Hati ini memang terluka dan terkoyak.......namun di sana masih ada cinta untukmu.
Di sana masih ada ruang untukmu, dan sepenggal harap engkau kembali.
Aku sendiri di pantai ini..................menunggumu.
Komentar
Posting Komentar