Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Kasih Seorang Ibu

               Saya kembali membuat tulisan berdasarkan drama Korea “All About My Mom”. Entah kenapa drama Korea ini sangat menyentuh hati saya. Siang ini sehabis menyelesaikan pekerjaan saya sebagai seorang ibu rumah tangga, saya menonton episode 13 dan 14 dari drama ini. Hampir sepanjang dua episode ini saya menitikkan air mata saya. Tidak, drama ini bukan drama yang bercerita tentang kesedihan atau pun suatu penderitaan, tapi entah mengapa hati saya sangat tersentuh dengan setiap dialog, setiap akting para pemainnya.                Dalam drama ini saya bisa merasakan perasaan seorang ibu dan juga bagaimana perasaan seorang anak sekaligus. Saya memang belum diberi kesempatan untuk menjadi seorang ibu, tapi saya adalah seorang anak yang menyayangi ibu yang melahirkan dan membesarkan saya.                ...

SESAL

Jangan pernah kau ingkari isi hati Jika bayangnya selalu hadir dalam mimpi Jangan pernah katakan tidak Jika jawaban yang selalu kau nanti adalah ya Di ujung jalan kau lambaikan tanganmu Nyatanya hati berteriak ‘jangan pergi!’ Di bibir pantai engkau berbalik arah Padahal kakimu enggan melangkah Jangan pernah ingkari isi hati Jika menatap punggungnya saja dadamu berdebar Jangan pernah rasa kau tolak  Jika di ujung kisah engkau terisak Hatimu adalah hatimu Jiwamu adalah jiwamu Jangan kau serahkan di tangan yang salah Bila pada akhirnya sesal membuatmu kalah

Setelah 23 Tahun

Gambar
            Hari Jumat tanggal 25 September 2015 yang lalu, mungkin adalah salah satu hari terbaik di bulan ini. Bagaimana tidak? Aku menjumpai teman-teman SMP yang sudah 23 tahun tidak kutemui. Bahagia? Pastilah. Senang? Banget. Deg-degan? Hehehehe.....iya.                       Awal dari pertemuan ini sebenarnya bisa dibilang tidak direncanakan. Kebetulan salah satu teman yang berdomisili di Jakarta, ada acara reuni SMAnya di Jogja. Jadilah, tanpa ada rencana sedikitpun, melalui grup WA, kami berjanji untuk bertemu. Bahkan, salah seorang teman sampai membatalkan perjalanannya ke Cilacap untuk suatu urusan keluarga demi menghadiri acara reuni dadakan ini. Kami pun berjanji untuk bertemu di sebuah resto cukup ternama di Kota Jogja yaitu House of Raminten.             Persiapan untuk acara ini bahkan sudah ada d...

Risau

Risau Pikiran kosong Hati terasa hampa Jiwa gundah Semua terasa kelam Duduk diam  di sini Harumnya angin malam Bawa jiwa terasa melayang Mengantar kembali Pada masa silam Mencari jejakmu Pada hamparan bintang di langit Mencari bayangmu                                                             Dalam pekatnya langit malam Jangan bawa pergi jiwa Tinggalkan saja ia di sini Biarkah ia bersatu bersama raga Tuk meredam risau dalam dada

Rindu

Hatiku sakit karena rindu Rindu yang tak semestinya ada Rindu yang tak seharusnya tercipta Rindu yang tak sepatutnya merebak di jiwa Hatiku pilu karena rindu Rindu yang tak disadarinya Rindu yang mungkin tak dirasakannya Rindu yang mungkin tak diharapkannya  Hatiku nyeri Hatiku perih Hatiku risau Dan itu tak kau tahu

Kamu Di Mana

Kucari kamu Dalam udara pagi yang dingin Dalam embun pagi di atas dedaunan Dalam kicau burung yang terdengar Kucari kamu Dalam pekat langit  malam Dalam deretan rasi bintang Dalam nyanyian jangkrik di kesunyian Kucari kamu Kucari bayangmu Kucari......terus kucari.... Tapi kau tak kutemui

Resah

Bagai berjalan di atas pasir Langkah tak bisa lagi tegap Beban di pundak mulai terasa berat Lelah rasa hati Gundah rasa di dada Dan jiwa mulai terasa kering Adakah kan kulihat lagi sang pagi? Akankah kurasa sapa hangat sang mentari? Atau hanya padang kering ada? Dan kegersangan yang tak tersapu tirta? Jika semua ini hanya mimpi Bangunkan aku dengan peluh Agar aku sadar Jika ini nyata yang harus kutemui Beri kekuatan Beri kelegaan Agar aku dapat terus melangkah tegap

Yang Tak Biasa

Ada rasa yang tak biasa Menggangu jiwa Merepih sepi Ada cahaya yang berbeda Terpancar dari tatapan Mengusik kalbu Ada bahasa yang tak dipahami Tersirat dalam tutur Mereguk asa Ada yang tak biasa Namun tak seharusnya Tapi takkan terlupa Kalasan, September 2015

Hal yang Lebih Berharga

               Saya pernah membaca tweet seorang selebtwit, saya lupa bagaimana persis kata-katanya. Tapi kira-kira begini : Momen yang berharga justru terkadang membuat kita lupa mengeksposnya ke sosial media . Hal itu saya alami hari ini.                Hari ini saya berjanji akan bertemu dengan salah seorang sahabat masa sekolah yang sudah 23 tahun tidak bertemu. Tentu saja momen itu pasti akan sangat berharga ya, buat kami yang tidak pernah bertemu selepas masa sekolah usai. Sejatinya, hal yang cukup fenomenal ini kami abadikan lewat sebuah foto selfie, yang mungkin bahkan akan kami ambil dari berbagai angle yang berbeda. Tapi apa yang terjadi? Tak ada satu fotopun yang kami abadikan. Hahahahaha...... Sebagai bukibuk yang selalu eksis di sosial media, apakah saya menyesal? Ternyata tidak. Karena saya sangat menikmati pertemuan kami ...

RINDU DAN AKU

Kulihat lagi sebuah gambar Utuh dan penuh Penuh warna Penuh nuasa Indah..... Kudengar lagi sebuah nada Merdu dan syahdu Penuh rasa Mengalun perlahan Indah... Rindu dan aku Melebur jadi satu Menjadi lukisan yang penuh dengan makna Menjadi lagu yang penuh dengan rasa Dan asa menjadi nyata                                                                                                                                                      Kalasan, September 2015

BERI DIA MAKAN

Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti murah hati, kasih pasti mengampuni.                Siang ini saya menonton episode ke-7 drama Korea yang berjudul “ All About My Mom ”. Entah kenapa saya sangat terkesan dengan salah satu scene dari drama ini, ketika sang tokoh utama bernama Lee Jin Ae yang dituduh membocorkan rahasia perusahaannya ke perusahaan saingannya menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Jadi Jin Ae ini adalah anak kedua dari sebuah keluarga sederhana dengan 3 orang anak. Ibunya, Im San Ok Ssi , adalah seorang wanita pemilik toko side dish (lauk pauk). Ibu Jin Ae ini emang sedari muda gemar memasak. Kimchi buatannya terkenal sangat enak. Hingga dia bercita-cita akan membuat kimchi serta lauk pauk yang dia buat untuk menghasilkan uang. Hubungan antara Jin Ae dan ibunya bisa dibilang tidak terlalu baik. Seperti layaknya keluarga Korea yang lebih mementingkan anak laki-laki sulung, maka demikian ...

HIDUP

Jalanku berat... Jalanku penuh rintangan, Semak dan belukar menghadang di depanku, Duri-duri tajamnya melukaiku. Badanku tergores, aku terluka, Aku merasa sakit, Aku merasa perih.   Aku lalu berhenti.   Aku berteriak pada Sang Esa. Mengapa, mengapa Kau buat hidupku seperti ini? Mengapa jalanku terjal dan berliku? Tidak bisakah aku mendapat jalan yang landai? Yang lurus dan mulus?   Aku berteriak pada Sang Pemberi Hidup. Apa yang Kau mau? Apa yang Kau inginkan dariku? Tidak bisakah Kau beri aku yang kumau? Yang indah, mewah dan berlimpah?   Aku lalu diam.   Dan Dia yang memberi aku hidup, berbicara...   Jalan yang kau lalui memang berat, Tapi kau masih bisa berjalan, bukan? Itu artinya Aku memberimu kekuatan. Kamu masih bisa menghirup udara, bukan? Itu artinya Aku masih memberimu kehidupan. Ketahuilah, anakKu... Aku tidak selalu memberimu yang kau mau. Tapi Aku akan selalu memberimu apa yang kaubutuhkan. Karena hanya Aku yan...

KAMU

Ini tentang kamu. Ya, kamu yang dulu pernah mengisi ruang khusus di hatiku. Kamu yang selalu aku pikirkan pada malam sebelum aku pergi tidur dan pada pagi hari ketika aku mulai membuka mataku. Kamu selalu ada. Dulu. Masih ingatkan kamu akan masa-masa indah itu? Kala ketika hanya bertatap mata saja bisa membuat jantung ini berdegub sangat kencang. Ketika satu lembar kertas yang terus menerus kubaca berulang-ulang, karena di sana kau ungkapkan rasamu padaku. Aku masih ingat semua itu. Kamu. Ya kamu. Hanya kamu. Hari-hariku dulu terisi oleh kamu. Oleh tatapan penuh kasihmu. Oleh tulusnya perhatianmu. Oleh hangatnya genggaman tanganmu. Kamu. Ya kamu. Hanya kamu. Ketika ribuan hari berlalu... Pagi ini kutemukan kamu. Kutemukan tulisanmu. Menuliskan namaku. Dan saat itu aku tau... Ternyata aku masih sayang kamu. Kamu. Ya kamu. Hanya kamu.                  ...