Setelah 23 Tahun

            Hari Jumat tanggal 25 September 2015 yang lalu, mungkin adalah salah satu hari terbaik di bulan ini. Bagaimana tidak? Aku menjumpai teman-teman SMP yang sudah 23 tahun tidak kutemui. Bahagia? Pastilah. Senang? Banget. Deg-degan? Hehehehe.....iya.            

         Awal dari pertemuan ini sebenarnya bisa dibilang tidak direncanakan. Kebetulan salah satu teman yang berdomisili di Jakarta, ada acara reuni SMAnya di Jogja. Jadilah, tanpa ada rencana sedikitpun, melalui grup WA, kami berjanji untuk bertemu. Bahkan, salah seorang teman sampai membatalkan perjalanannya ke Cilacap untuk suatu urusan keluarga demi menghadiri acara reuni dadakan ini. Kami pun berjanji untuk bertemu di sebuah resto cukup ternama di Kota Jogja yaitu House of Raminten.
            Persiapan untuk acara ini bahkan sudah ada di benakku sejak semalam sebelumnya. Wah, aku harus tampil seperti apa untuk acara ini,ya? Akhirnya kuputuskan untuk memakai pakaian biasa saja. Tidak terlalu formal, dan tidak juga terlalu santai. Ssst....sebenarnya ini untuk tampilan terbaik jika kami berfoto nanti, sih. Hehehehe.... maklum bentuk badan sudah tidak seaduhai gitar Spanyol, sehingga hal itu harus diperhatikan to? (ketawa ngikik).            

          Kira-kira pukul 13.30 aku tiba di tempat. Waaah....rasanya senang sekali melihat kembali teman-teman yang sudah sekian lama tak kutemui. Kalau saja boleh pengen deh kupeluk satu-satu, terus jingkrak-jingkrak seperti anak TK yang bertemu temannya. Tapi, nggak mungkin, kan?
Kami saling bersalaman satu sama lain, kemudian saling bertukar cerita, saling bercanda, seakan kami adalah anak-anak SMP yang baru beranjak dewasa. (Ihiirrr...)            

         Pertemuan dengan teman lama, memang selalu membangkitkan kenangan lama. Kenangan yang baik atau kenangan yang buruk, kami sudah tidak lagi peduli. Yang pasti ada rasa bahagia yang tak habis-habisnya yang muncul di hati.           

     23 tahun tidak merubah apa pun di antara kami. Kami masih berteman, masih bercanda, masih saling mengejek tanpa bermaksud menyakiti, dan kami masih saling menyayangi sebagai seorang sahabat. Yang membedakan adalah bentuk tubuh yang mungkin tak sekurus dulu, rambut yang mungkin tak sehitam dulu, ada anggota keluarga lain yang diperkenalkan, ada anak-anak manis yang mengikuti, dan kedewasaan yang terbentuk seiring waktu yang berjalan. Di luar itu, kami masih sama-sama manusia yang akan terus saling menyayangi, saling memperhatikan, dan peduli satu sama lain. Dan kami akan terus menjalin persahabatan hingga maut datang memisahkan.            

Aku sungguh bahagia memiliki kalian sebagai teman, sebagai sahabat, dan sebagai saudara yang akan terus saling memperhatikan. Aku sayang kalian semua. Sampai berjumpa lagi di lain kesempatan.







              

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

Sebuah Cerita : Tentang Sebuah Cinta

Dongeng : Ketika Matahari dan Bulan Saling Mencintai