Spasi
Tak selamanya aksara terangkai menjadi kalimat yang sempurna. Kadang ia melupa untuk meletakkan titik di akhir kalimat untuk mengakhiri sebuah cerita.
Tak jarang ia lupa membubuhi tanda baca yang tepat agar kalimat terasa nyaman dibaca.
Pun dalam hidup, kadang kita lupa memberi sedikit jeda, agar pikiran dapat terbuka untuk melihat hal-hal baru.
Hati juga perlu istirahat untuk tak selamanya merindu pada yang tak nampak.
Namun ini bukanlah tentang kisah masa silam yang datang mengusik agar diri terusik. Bukan.
Ini perihal berhenti sejenak, untuk kembali merenungi setiap goresan yang tertoreh dalam hidup. Mencermati setiap peristiwa yang datang lalu menghilang.
Lalu mencoba mencari makna dari semua yang tertuang.
Yah, kadang aksara pun memerlukan spasi sebagai jarak, agar setelahnya dapat tercipta cerita yang dipenuhi harapan baru.
Selamat Selasa.
Kalasan, 25 April 2017
#johanaocta
Komentar
Posting Komentar