Fatamorgana Rasa

Aku berjalan menyusuri setiap jejak yang tertinggal. Kucoba menyesap aroma yang mungkin masih ada. Kuresapi setiap adegan sempat terbingkai, lalu kucoba memaknainya.

Aku menengadah, kunikmati biru langit bertabur daun yang menua di atas sana. Sehelai daun kering meluruh jatuh tepat di wajahku. Sejenak mata memejam dan kulihat bayangmu sekelebat hadir di pelupuk.
Ah, kamu masih indah, senyummu pun masih sama menawannya. Sorot matamu tak berubah, masih sarat renjana.
Perlahan kubuka mataku dan bayangmu menjadi niskala. Kamu tak ada dan aku hanya sendiri.

Lagi-lagi aku terjerat pada fatamorgana rasa yang tak mau pergi. Aku melupa bahwa rasa itu sudah tak ada. Ia melesap bersama langkahmu yang kian menjauh. Kamu kini hanyalah segaris kenangan yang pernah mengisi lembar kehidupan.
Hanya ... pernah.

Kalasan, 3 Maret 2017
#johanaocta
Instagram : @jo_dan_kata

#cerita #prosa #prosaindonesia
#kisah #cinta #menulis #rangkaiankata #kata #aktifmenulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

Sebuah Cerita : Tentang Sebuah Cinta

Dongeng : Ketika Matahari dan Bulan Saling Mencintai