Tentang Sebuah Asa
Menggores kata di semburat senja
Merangkum damba di sudut hati
Menatap pada lingkaran sunyi
Kosong....hampa....
Sementara di langit gelap
Arana tak menampakan dirinya
Ia bersembunyi di balik awan pekat
Menutupi nelangsa di jiwanya
Jika jingga tanda kehadirannya
Mengapa tak jua waktu berpihak?
Mengapa mendung harus selalu menutupi mega?
Tidakkah cukup penantiannya?
Tidakkah cukup ia merajut asa?
Atau harus ada hitam yang sempurna,
Agar cahayanya bisa tercipta?
Kalasan, 26 November 2015
Komentar
Posting Komentar