#FlashFiction150Kata : Kebahagiaan

"Ca, ikut lomba menulis puisi, yuk. Hadiahnya uang, loh," ajak Cahaya.
"Ayuk, siapa takut. Yang kalah, harus menraktir bakso depan sekolah, ya," kata Binar.
"Setuju," jawab Cahaya.
Dan ketika hari pengumuman lomba, Binar mengulum senyum kemenangan.
"Selamat ya, Bi," kata Cahays sambil memeluk Binar dengan bahagia.
"Terima kasih, Ca. Aku senang sekali, akhir bisa mengalahkanmu, sang maestro lomba menulis puisi yang tak terkalahkan," jawab Binar sambil tertawa.
Cahaya hanya tersenyum mendengar kata-kata Binar. Kemarin, ia mendengar berita bahwa Binar dipanggil wali kelas karena belum membayar SPP.
Tiba-tiba dari dalam tasnya terdengar dering ponsel. Ketika akan mengambil ponselnya, tanpa sengaja jemarinya menyentuh selembar kertas di dalam tasnya. Kertas bertuliskan puisi yang urung ia ikutkan dalam lomba, karena ia ingin sahabatnya merasakan kemenangan yang sama, seperti yang pernah ia rasakan.
                                 TAMAT
#FlashFictonUnder150words
#5thGift
#GiftToMyDecember season 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

Sebuah Cerita : Tentang Sebuah Cinta

Dongeng : Ketika Matahari dan Bulan Saling Mencintai