HIDUP
Jalanku berat...
Jalanku penuh rintangan,
Semak dan belukar menghadang di depanku,
Duri-duri tajamnya melukaiku.
Badanku tergores, aku terluka,
Aku merasa sakit,
Aku merasa perih.
Aku lalu berhenti.
Aku berteriak pada Sang Esa.
Mengapa, mengapa Kau buat hidupku seperti ini?
Mengapa jalanku terjal dan berliku?
Tidak bisakah aku mendapat jalan yang landai?
Yang lurus dan mulus?
Aku berteriak pada Sang Pemberi Hidup.
Apa yang Kau mau?
Apa yang Kau inginkan dariku?
Tidak bisakah Kau beri aku yang kumau?
Yang indah, mewah dan berlimpah?
Aku lalu diam.
Dan Dia yang memberi aku hidup, berbicara...
Jalan yang kau lalui memang berat,
Tapi kau masih bisa berjalan, bukan?
Itu artinya Aku memberimu kekuatan.
Kamu masih bisa menghirup udara, bukan?
Itu artinya Aku masih memberimu kehidupan.
Ketahuilah, anakKu...
Aku tidak selalu memberimu yang kau mau.
Tapi Aku akan selalu memberimu apa yang kaubutuhkan.
Karena hanya Aku yang tahu, apa yang terbaik untukmu.
Karena itu jangan menyerah......teruslah berjalan......
Karena Aku selalu berjalan di sampingmu.
Aku selalu memegang tanganmu.
Walau kadang kau menepis Aku.
Tapi Aku tidak pernah meninggalkan kamu.
Karena Aku mengasihimu.
Aku terdiam.
Hening.......
Aku menangis.
Aku merasa malu.
Aku merasa tak tahu berterima kasih.
Dia sudah memberiku banyak tanpa aku sadari.
Aku hanya bisa mengeluh,
Tanpa tahu berterima kasih.
Aku bersujud,
Aku memohon pengampunanMu.
Aku akan terus berjalan bersamaMu.
Dan mengucap syukur untuk semua berkat dan penyertaanMu.
Hingga aku tiba di ujung jalanMu.
Mari kita lanjutkan perjalanan ini.
Aku akan memegang tanganMu,
Tak akan kulepaskan lagi genggamanMu.
Karena aku memerlukan Kamu,
Karena Kaulah penopang langkahku,
Tuhan.
Kalasan, September 2015
Jalanku penuh rintangan,
Semak dan belukar menghadang di depanku,
Duri-duri tajamnya melukaiku.
Badanku tergores, aku terluka,
Aku merasa sakit,
Aku merasa perih.
Aku lalu berhenti.
Aku berteriak pada Sang Esa.
Mengapa, mengapa Kau buat hidupku seperti ini?
Mengapa jalanku terjal dan berliku?
Tidak bisakah aku mendapat jalan yang landai?
Yang lurus dan mulus?
Aku berteriak pada Sang Pemberi Hidup.
Apa yang Kau mau?
Apa yang Kau inginkan dariku?
Tidak bisakah Kau beri aku yang kumau?
Yang indah, mewah dan berlimpah?
Aku lalu diam.
Dan Dia yang memberi aku hidup, berbicara...
Jalan yang kau lalui memang berat,
Tapi kau masih bisa berjalan, bukan?
Itu artinya Aku memberimu kekuatan.
Kamu masih bisa menghirup udara, bukan?
Itu artinya Aku masih memberimu kehidupan.
Ketahuilah, anakKu...
Aku tidak selalu memberimu yang kau mau.
Tapi Aku akan selalu memberimu apa yang kaubutuhkan.
Karena hanya Aku yang tahu, apa yang terbaik untukmu.
Karena itu jangan menyerah......teruslah berjalan......
Karena Aku selalu berjalan di sampingmu.
Aku selalu memegang tanganmu.
Walau kadang kau menepis Aku.
Tapi Aku tidak pernah meninggalkan kamu.
Karena Aku mengasihimu.
Aku terdiam.
Hening.......
Aku merasa malu.
Aku merasa tak tahu berterima kasih.
Dia sudah memberiku banyak tanpa aku sadari.
Aku hanya bisa mengeluh,
Tanpa tahu berterima kasih.
Aku bersujud,
Aku memohon pengampunanMu.
Aku akan terus berjalan bersamaMu.
Dan mengucap syukur untuk semua berkat dan penyertaanMu.
Hingga aku tiba di ujung jalanMu.
Mari kita lanjutkan perjalanan ini.
Aku akan memegang tanganMu,
Tak akan kulepaskan lagi genggamanMu.
Karena aku memerlukan Kamu,
Karena Kaulah penopang langkahku,
Tuhan.
Kalasan, September 2015
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskerawang bekasi..
BalasHapus