Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Goresan Akhir Tahun

Gambar
Resolusi. Adalah kata yang akan menjadi 'trending topic' dan bahasan seksi pada tiap akhir tahun. Setiap kita pasti akan sibuk memikirkan, mau berbuat apa dan bagaimana di tahun yang akan datang. Rencana-rencana pun dibuat lalu dijadikan tekad, walau entah kapan akan dijalani atau diwujudkan. Lalu salahkah semua itu? TIDAK. Tentu saja tidak. Memikirkan masa depan bukan hal yang salah, karena itu bisa jadi pedoman kita melangkah. Yang salah adalah jika kita terlalu sibuk memikirkan hari esok, tetapi lupa cara mensyukuri hari ini. Padahal hari ini adalah anugerah, hadiah terindah. Jangan sampai kita terlalu sibuk mengarang cerita masa depan, hingga lupa menggores kisah indah hari ini. Sebab menjadi apa kita di masa depan, itu bergantung dari apa yang kita lakukan hari ini. Selamat akhir tahun, sahabat aksara! Kalasan, 31 Desember 2016 #johanaocta #12thGift #GiftToMyDecember season 2

Rangkaian Haiku : TERJERAT RASA

Gambar
Kerlip sembunyi Pekat memeluk langit Terjerat rasa Jiwa gelisah Resah di ujung malam Hati kesepian Sunyi menyapa Bayang mengusik angan Rindu kenangan Kalasan, 29 Desember 2016 #johanaocta #11thGift #GiftToMyDecember season 2

Rahasia Rasa

Gambar
Ada kepahitan yang tak ingin diungkapkan. Ia tersembunyi di sudut hati. Berselimut kekosongan dan kepedihan yang tak pernah mau dijamah. Ia tak terlihat, namun menciptakan kegetiran, apatis, dan pilu yang tak ingin disembuhkan. Ketika kesunyian menyergap dan menciptakan kesesakan yang menjerat, ia datang dengan congkak. Menghadirkan kekosongan pada jiwa, mendesak pusat syaraf untuk menghasilkan bulir-bulir air mata pada indra penglihat. Mengoyak ketenangan semu yang penuh kepura-puraan. Menggoncang ketegaran yang sesungguhnya memang tak pernah ada. Kepahitan yang disembunyikan, tak akan pernah mendatangkan kedamaian. Lalu mengapa kamu menyimpannya? Akankah ia menjadi rahasia sampai kau mati rasa? Kalasan, 28/12/2016 #johanaocta #10thGift #GiftToMyDecember season 2

Candu Rasa

Gambar
Jika rindu ini tabu, mengapa angan selalu membawa bayangmu? Jika rasa ini memang tak perlu, mengapa tak bisa melupamu? Jika ini bukan cinta, lalu apa? Bukankah kita pernah sama-sama melebur dalam peluk penuh hasrat, saling memagut mesra dalam alunan napas yang menderu. Jika kisah ini semu, lalu mengapa harus menunggu setiap temu? Dan jika ini hanya candu , tolong lepaskan jiwa dari belenggu tanpa tuju. Sebelum aku merampasmu dengan gila dari dia. Kalasan, 27/12/2016 #johanaocta #9thGift #GiftToMyDecember season 2

Memorabilia Rasa

Gambar
Sebuah daun melayang jatuh di pangkuanku. Angin siang ini bertiup dengan penuh semangat meluruhkan setiap daun kering yang sudah tak berdaya bertahan di ranting. Aku masih menunggumu. Di tempat yang sama dulu kita berpisah tanpa ada janji untuk bertemu setelahnya. Aku duduk dengan perasaan penuh harap bisa menikmati tatapan teduhmu itu. Setahun sudah berlalu sejak hari indah yang kita habiskan dengan penuh rindu. Entah siapa yang mencipta jeda, entah siapa yang mempersilahkan jarak untuk kembali berkuasa dengan jemawa. Kenyataannya kita membiarkan waktu melaju tanpa pernah memberi satu kesempatan pun bagi kita untuk berjumpa. Apakah ini konspirasi semesta agar kita melupa rasa? Rasa yang memang tak pantas untuk dibiarkan bersemi di hati kita. Hembusan angin kembali menerpa wajahku membawa debu-debu nakal yang ingin menari kegirangan dalam pusarannya. Aku memejamkan mataku. Dan bayang itu hadir di pelupuk mataku, wajah yang dulu pernah begitu dekat di depan mata, sebelum bibirnya...

Puisi : KACAU

Gambar
Irama kehidupan seperti melodi tak beraturan Pikiran bagai pusaran tanpa dasar Jiwa bak daun dihempas angin kencang Puisi melesap hilang Huruf mulai letih merangkai kata Imajinasi tak tahu ke mana Semuanya berputar ; ... berantakan! Kalasan, 10 Desember 2016 #7thGift #GiftToMyDecember season 2

Melepas Sepi

Gambar
Sendiri kunikmati angin yang berhembus sore itu. Kesendirian yang tercipta oleh waktu yang tak mau tahu. Oleh masa yang seakan enggan bercengkrama terlalu lama. Ia terlalu cepat pergi, tanpa ada isyarat apapun sebelumnya. Cinta yang kubangun dengan rasa yang begitu besar kini telah merapuh dan luruh. Bukan karena aku tak lagi mencintaimu, namun karena ternyata rasamu yang sekuat rasaku. Kudekap tubuhku, mencoba menghadirkan kehangatan yang dulu biasa kudapatkan dari pelukanmu. Kupejamkan mata dan mencoba menikmati kehangatan yang terasa sangat berbeda saat kita masih bersama. Lalu kemudian aku sadar, bahwa aku hanya sendiri di sini. Kamu sudah pergi, membawa semua kehangatan yang dulu kita nikmati bersama. Kamu ... ... ... sudah tak ada lagi. Biarlah kulepas saja kenangan tentangmu. Aku pun berhak bahagia walau tanpa dirimu. Bukankah mentari tetap akan terbit di pagi hari walau hujan badai menerpa di pekat malam? Jika mencintaimu adalah kesunyian, maka berikan aku riuh agar ak...

#FlashFiction150Kata : Kebahagiaan

"Ca, ikut lomba menulis puisi, yuk. Hadiahnya uang, loh," ajak Cahaya. "Ayuk, siapa takut. Yang kalah, harus menraktir bakso depan sekolah, ya," kata Binar. "Setuju," jawab Cahaya. Dan ketika hari pengumuman lomba, Binar mengulum senyum kemenangan. "Selamat ya, Bi," kata Cahays sambil memeluk Binar dengan bahagia. "Terima kasih, Ca. Aku senang sekali, akhir bisa mengalahkanmu, sang maestro lomba menulis puisi yang tak terkalahkan," jawab Binar sambil tertawa. Cahaya hanya tersenyum mendengar kata-kata Binar. Kemarin, ia mendengar berita bahwa Binar dipanggil wali kelas karena belum membayar SPP. Tiba-tiba dari dalam tasnya terdengar dering ponsel. Ketika akan mengambil ponselnya, tanpa sengaja jemarinya menyentuh selembar kertas di dalam tasnya. Kertas bertuliskan puisi yang urung ia ikutkan dalam lomba, karena ia ingin sahabatnya merasakan kemenangan yang sama, seperti yang pernah ia rasakan.              ...

CEMBURU

Pada hujan aku cemburu Ia bisa membelai kulitmu tanpa ragu Panas hati aku pada angin Seenaknya ia mengusap wajahmu Aku ingin marah pada malam Yang bisa memelukmu hingga kau lelap Sedang aku di sini berteman sendiri Bercumbu bersama bayangmu Aku benci pada cinta Yang membawamu pergi Aku iri melihatmu bahagia Walau tanpa aku di sisimu Kalasan, 4 Desember 2016 #johanaocta #4thGift #GiftToMyDecember season 2 Inspirasi lagu : Jealous-Labrinth

Setelah Perpisahan

Kamu pergi. Duniaku tiba-tiba saja sepi. Kau bawa semua melodi yang pernah kita ciptakan bersama. Bahkan nada-nada sumbang yang tak sengaja tercipta pun, kau bawa pergi. Tak ada yang kau tinggalkan. Tak satu pun. Hanya kekosongan dan kehampaan yang luput kau bawa pergi. Lalu di suatu malam berhujan, di ruang sempit ini, semua kenangan yang pernah kita lalui bersama tergambar jelas dalam ingatan. Bagai film hitam putih, ia terus berputar dalam benakku. Memaksaku untuk selalu mengingatmu. Padahal aku tahu, bahwa aku tak akan pernah dapat menggapaimu. Tak pula bisa menghidu aroma kehadiranmu dalam hidupku. Namun, setiap lakumu masih jelas terbayang. Pun hari-hari yang pernah kita lalui, juga tiap dekap penuh keintiman yang pernah kita nikmati bersama. Hadirmu selalu terasa dalam tiap  hembusan napas. Kamu sudah tak ada. Namun mengapa bayangmu masih tercipta jelas dalam anganku? Lalu bagaimana caranya agar aku bisa melupa? Perpisahan di antara kita adalah takdir. A...

Aku Ingin Sepertimu

Detak melaju dalam deru napasmu Gurat usia terlukis sempurna di wajahmu Senyum hangat tak pernah lesap dari bibirmu Yang selalu merangkai pesan penuh makna “ Jangan hidup terlalu letih Jika kaki lelah melangkah, berhentilah Nikmatilah alam yang dianugerahkan kepadamu Jika kamu marah, bersabarlah Lihatlah, bumi tak pernah marah kau lukai Bahkan selalu memberi hasil untuk menghidupimu” Itu rangkaian katamu kala tubuhku mulai tak berjiwa Dan saat raga melemah melawan gelombang  duniawi Lengan kurusmu itu selalu merengkuhku Memberiku kekuatan untuk terus melangkah maju Perjuangan di rentang waktumu selalu menginspirasiku Walau kadang penatmu membuatmu terlihat layu Namun semangatmu yang membara tak pernah padam Biarkan aku menirumu, Bapak Yang tak pernah menyerah kalah walah raga kadang melemah Yang tetap tegak walau dihantam badai Agar kelak aku pun menjadi pemenang kehidupan, sepertimu Kalasan, 2 Desember 2016 #2ndGift #...

Patidusa Tangga - Janji Penguasa

Bagai tong nyaring berbunyi Janji calon penguasa Tak berisi Kosong Rakyat dianggap lego mainan Disusun lalu dibongkar Setelahnya ditinggalkan Persetan Wahai calon penguasa budiman Berjanjilah pada kami Lakukan amanahmu Tepati Hanya satu kami harapkan Berkerjalah bagi negeri Tanpa pamrih Tulus Kusudahi saja puisiku ini Biarlah Tuhan menggenapi Demi negeri Indonesia Kalasan, 1 Desember 2016 #1stGift #GiftToMyDecember

SENJA SECANGKIR KOPI

Gambar
Senja dengan secangkir kopi  hangat beraroma memikat, aku mencoba menikmati suasana dunia maya yang kasat. Aku terdiam mengamati lalu lintas linimasa. Tertegun dengan kebuasannya. Inikah kebebasan itu? Semua orang boleh berkata semaunya, seakan mulutnya tak punya penyaring kesopanan. Siapa pun yang tak sejalan, dimaki padahal tak kenal. Aku tertegun, emosi bergolak dalam jiwa, ingin ikut berkata, namun ajaran cinta kasih yang melekat pada diri membuatku hanya terdiam. Aku pun tak sempurna, maka tak punya hak menghakimi sesama. Setiap manusia dilahirkan pasti ada tujuan Penciptanya, tapi pasti bukan untuk menyakiti sesamanya. Karena Tuhan sangat mengasihi manusia. Bahkan, Tuhan akan mengampuni kesalahan dan dosa manusia, jika ia sungguh-sungguh memohon pengampunan dan bertobat. Namun manusia kadang terlalu sombong untuk mengampuni sesamanya. Ah, entahlah. Dunia saat ini memang terasa semakin kejam. Dan manusia pun tampak semakin congkak dan merasa paling benar. Di ujung...

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

        Alkisah di jaman dahulu kala, terdapatlah sebuah perguruan silat yang sangat terkenal bernama "Padepokan Perisai Perak". Perguruan silat ini terletak di sebuah kota kecil di pesisir Samudra Hindia. Banyak pemuda-pemudi yang ingin berguru di padepokan ini. Selain karena ilmu bela diri yang diajarkan memang terkenal tangguh, juga karena padepokan ini selalu menjuarai pertandingan silat tiap tahunnya.          Tersebutlah seorang gadis berperawakan cilik namun lincah dan berkarakter tegas, juga belajar di padepokan ini. Gadis ini bernama Yupitra. Awalnya ia mendaftar di padepokan ini karena keinginannya untuk bisa menguasai ilmu bela diri guna mempertahankan diri dari gangguan para pemuda berandal yang sering mengacau dan mengganggu gadis-gadis di desanya. Ketika mendengar nama besar "Padepokan Perisai Perak", ia pun memberanikan diri meminta ijin orang tuanya agar diperbolehkan belajar di padepokan ini. Beruntung orang tuanya mempe...

Celoteh Singkat Setelah Lama Membisu

Sudah lama tidak bertandang di blog ini, berbagi rasa dan cerita. Ada banyak cerita dan peristiwa sebenarnya yang terjadi di bulan-bulan terakhir ini. Sebagian sudah tertuang dalam tulisan, namun sebagian masih tersimpan rapi di sudut hati. Sebenarnya bukan karena tidak lagi menulis, hanya saja sekarang saya lebih sering bercumbu dengan akun instagram untuk memposting puisi. Baiklah.. Rasanya waktu yang dijalani blog ini untuk sepi dan kesepian undah cukup, yaaa.. Udah waktunya nih untuk kembali bercengkrama dengan blog ini dan merangkai kata bersama.  Selamat menikmati (kembali) blog ini, setelah sekian lama ia terdiam.

(#29HariTentangCinta) : #13. Dari Aditya Untuk Arana - Gerhana dan Pertemuan Kita

Gambar
Sumber gambar : www.google.com Aku gelisah, hari ini kita adalah hari yang sangat bersejarah bagi kita, Arana. Hari ini kita akan bertemu setelah sekian lama jarak memisahkan kita. Pertemuan kita hari ini disaksikan juga oleh banyak orang di negeri ini. Aku gelisah, Arana. Gelisah karena aku sudah menantikan saat ini, saat di mana kita bisa saling memandang dengan bebas dalam waktu lebih lama dari biasa. Dan aku pun yakin, kegelisahan yang kurasakan ini juga kamu rasakan.           Waktu pertemuan kita sudah semakin dekat, dan aku menantimu di titik itu. Tepat di mana kita bisa saling bertukar cerita. Detik waktu yang berdetak semakin membuat jantungku berdegub kencang, Arana. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?           Ah, itu....aku mulai melihat hadirmu. Aku mulai melihatmu bergerak mendekati titik itu. Aku pun bergerak perlahan, Arana. Menuju titik pertemuan kita. Titik...

(#29HariTentangCinta) : #12. Kisah Hari Itu

Gambar
Di suatu siang yang berangin itu kita bertemu. Tanpa janji, tanpa rencana, semua terjadi karena waktu yang entah mengapa hari itu berpihak kepada kita. Di sebuah keramaian kita bertemu. Kamu datang dengan baju kerja yang terlihat lusuh dan wajah yang tampak begitu letih. Dan aku datang dengan dengan baju berwarna biru berlengan panjang dan sebuah syal yang kulilitkan begitu saja di leherku. Bukan agar aku terlihat modis, namun karena aku tidak tahan dengan angin yang bertiup dengan penuh semangat beberapa hari ini di kota kita. Kita duduk berseberangan di sebuah meja bundar di kedai kopi langganan kita, dengan sebuah minuman dingin di hadapan kita masing-masing. Sejenak hanya ada kesunyian di antara kita. Masing-masing kita seakan sibuk dengan pikiran sendiri. Lalu aku memandangmu. Kulihat kau sibuk mengaduk minumanmu dengan sedotan, dan matamu tampak menerawang. Kau bahkan tak menyadari, bahwa aku memandang wajahmu. Kunikmati wajahmu dalam keheningan yang kita ciptakan. Wajah yan...

(#29HariTentangCinta) : #11. Sebuah Nada di dalam Rinai Hujan

Gambar
#11. Sebuah Nada di dalam Rinai Hujan Siang itu aku berjalan sendiri. Hujan mulai turun. Derasnya berirama, bagaikan alunan lagu rindu yang seringkali kudengar saat aku sendiri. Rinainya bagaikan tirai indah yang diciptakan langit bagi bumi. Ia mengaburkan pandanganku. Namun aku masih merasakankan keindahannya. Aku menutup sejenak mataku, kunikmati sentukan air pada wajahku. Kubiarkan ia membelai kulitku, seakan ia ingin menghapus kegundahan dalam hatiku. Di sekitarku, orang-orang mulai membuka payung yang mereka bawa. Namun tidak denganku. Aku ingin merasakan tetes air yang turun dan membasahi kulit. Air mata yang perlahan jatuh ke pipi bertemu dengan titik air yang dikirimkan Tuhan padaku siang itu. Ya, air mata kerinduan ini selalu hadir saat hujan turun seperti saat ini. Aku mengingatmu, Mengingat semua kenangan yang pernah kita lalui bersama. Kenangan yang tercipta dalam waktu yang begitu singkat, namun meninggalkan bekas yang entah sampai kapan ia akan menghila...

(#29HariTentangCinta) : #10. The Wedding (It's All About The Struggle of Love)

Gambar
Kamu duduk di sana Berdua dengan belahan jiwamu Semua sederhana.. namun tidak dengan maknanya Karena begitu besar Kasih Allah padamu Hingga Ia mengijinkan hari ini ada Cinta kalian, yang terhantam banyak badai yang sempat terpisah jarak yang pernah hadirkan jeda yang panjang Akhirnya, hari ini dipersatukan Di depan Allah Ingatlah, janji itu.. Yang terucap di hadapan Allah Penuhilah dan jadikan ia perbuatan Air mataku menetes untukmu, Bukan karena aku bersedih Tapi karena aku bahagia untukmu Untuk perjuanganmu Untuk cintamu Untuk hari pernikahanmu Happy Wedding Days, sahabat... 26.02.2016 Babadan, Jogja Dedicated to my bestfriend : Adhe Oktavia

(#29HariTentangCinta) : #9. Sepiku

Gambar
Aku berjalan sendiri Menuruni tangga kenangan kita Langit jingga sore ini Semakin membangkitkan memori tentang kamu Daun-daun berguguran, melayang Bagai gambaran kisah kita Rinduku semakin membeku Asaku kian merapuh Bayangmu memudar ditelan waktu Sepi ini kian menjerat langkahku Dan entah kapan ia akan berlalu 25.02.16

(#29HariTentangCinta) : #8. Menunggumu

Gambar
Aku menunggumu di sini Membawa semua rindu yang kau tinggalkan terserak Angin yang berhembus bahkan tak lagi terasa dinginnya Karena kebekuan yang kau cipta Kian melingkupi hatiku Masih sanggupkah aku bertahan, Atau aku harus menyerah Lalu melangkah pergi?

(#29HariTentangCinta) : #7. Puisi - Aku Mencintaimu

                #7. Puisi - Aku Mencintaimu Malam ini kamu hadir Mengisi setiap relung di hatiku Menguasai setiap pikiranku Membuatku sulit pejamkan mata Kamu tak lagi hanya bayangan Kamu tak lagi hanya berupa penggalan mimpi yang terserak di ruang rindu Kamu hadir utuh dan nyata Takkan kupungkiri lagi Rasa ini milikmu Rindu ini untukmu Mendambamu kini bagai aliran darahku Yang mengalir di setiap jengkal tubuhku Memikirkanmu kini bagai candu Hadirmu selalu kunanti Ucapan selamat pagimu bagai kunci pembuka hari baruku Wahai kamu yang milikku.. Aku mencintaimu.

(#29HariTentangCinta) : #6. Puisi - Tentang Sebuah Cinta

#6.  Puisi - Tentang Sebuah Cinta Cinta, Ia datang bawa rasa Satukan jiwa yang mendamba Hangatkan hati yang mulai membeku Mewarnai hari yang kelabu Cinta, Membuat waktu seakan berlari Membuat jarak seakan mengabur Membuat sepi seakan menghilang Ketika ia lalu pergi Diciptakannya rongga tak berdasar Dikoyakkannya mimpi tak bertepi Hadirkan kehampaan yang tak berujung Cinta, Antara ada dan tiada Di manakah ia berada?

(#29HariTentangCinta) : #5. Goresan untuk Sahabat

#5. GORESAN UNTUK SAHABAT Sendiri mungkin menenangkan. Tapi bersama selalu mendatangkan kegembiraan. Sahabat... Akan selalu menghibur. Akan selalu menguatkan. Akan selalu mendoakan. Satu hari bersama dengan para sahabat, akan menggoreskan sebuah cerita bahagia. Karena mereka selalu ada. Tanpa kita minta. Tanpa perlu rencana. Tanpa perlu acara. Hanya cukup bersama.

(#29HariTentangCinta) : #4. Puisi - Merindumu dari Jauh

                 #4. Puisi -  Merindumu dari Jauh Diammu sempurna Tanpa suara... Sepimu memekat Tanpa jeda.... Tak rindukah kau Akan dialog yang lalu Akan rangkaian kata Yang kaucipta di sela hari Kuberi kau waktu Kucipta jarak untukmu Kuhadirkan kekosongan yang kau mau Dalam kehampaan tanpa dirimu Aku tetap mendambamu Aku tetap menikmati bayangmu Aku tetap merindumu.. Dari sini... Dari jauh. Kalasan, 2016

(#29HariTentangCinta) : #3. Puisi - Jatuh Cinta Sendirian

#3. Puisi – Jatuh Cinta Sendirian Kadang ingin bertanya Tapi tak siap mendengar jawabnya Kadang ingin menuliskan Namun tak tahu apakah akan dibaca Kadang ingin berkata Tapi apakah akan didengar Semua terasa bias Tak nampak dengan jelas Hanya sanggup menduga Namun tak tahu yang sebenarnya Terhenyak diri pagi ini Tersadar dari semua angan dan ilusi Terbangun dari mimpi tak bertepi Ternyata aku hanya sendiri Bergumul dengan rasa di hati Jika reaksi kimia setimbang, Seharusnya bersifat dua arah Tapi tidak dengan rasa ini Semua hanya menuju ke satu arah Ke arahmu....... Mungkin beginilah rasanya Jatuh cinta sendirian?

(#29HariTentangCinta) : #2. Puisi - Merindu Baskara

                 #29HariTentangCinta             #2. Puisi - Merindu Baskar a Langit sore ini kelabu Seakan ingin bercerita sendu Tentang sebuah rasa yang tertunda Oleh waktu yang tak bercengkrama Dinginnya udara yang berhembus Menambah kehampaan yang telah berkarat Mengikat rindu yang kiat menguat Takala asa mulai meletih Ke manakah cahayamu, Baskara? Mengapa engkau tak menampakkan dirimu Lelahkau kau pancarkan sinarmu? Sementara aku di sini selalu menanti hadirmu Kalasan, Februari 2016

Cerita Bersambung : Merajut Mimpi Bersamamu (Chapter 5 - Tamat)

Chapter 5.  When God Made You, He Must’ve Been Thinking About Me           Apa yang bisa diharapkan dari jeda yang diciptakan oleh dua orang yang saling mencinta? Rindu. Yang tercipta dari hari-hari yang sepi, karena jeda yang dipaksakan hadir. Rindu yang kadang ingin diabaikan, tetapi ia terus mengikat dan mendesak hati untuk dilegakan. Rindu yang tak pernah habis, bahkan akan terus bertambah setiap saat. Rindu, yang kali ini terasa sangat menyakitkan bagi Aditya. Betapa inginnya ia setiap saat bisa bertukar kabar dengan Arana. Mendengar kabar tentang hari-hari Arana yang berada jauh di sana. Betapa rindunya Aditya ingin mendengar suara Arana, sesederhana panggilan “Ditya” atau “sayang” yang keluar dari bibir mungil Arana. Sesederhana belaian ringan Arana di pipinya. Aditya benar-benar merindukan semua itu. Namun mereka sudah sama-sama sepakat untuk memberi ruang bagi diri masing-masing untuk berpikir tentang cinta mereka. Me...