Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Cerita Bersambung : Merajut Mimpi Bersamamu (Chapter 4)

Chapter 4. How Can I Fix This? Arana duduk di teras rumah Seruni pagi ini. Ia memandang ke arah kebun mawar yang tumbuh dengan subur dan sedang berbunga di halaman mungil di depan rumah Seruni. Seruni memang gemar berkebun, ada banyak bunga yang ditanam Seruni di halaman rumahnya. Semua tampak terawat dengan baik. Namun yang menarik perhatian Arana pagi ini adalah deretan bunga mawar yang sedang mekar. Ada lima warna mawar di sana, merah, putih, kuning, merah jambu, dan biru. Indah sekali. Arana berjalan mendekati satu bunga mawar berwarna biru, warna kesukaannya. Diusapnya kelopak bunga mawar itu dengan lembut. “Kamu memang bunga yang indah. Tapi tangkaimu berduri. Sama seperti cinta yang tampak indah, namun terkadang menyakitkan,” bisik Arana. Arana berjalan  mengelilingi halaman yang mungil itu. Banyak bunga di sana. Di satu sudut tampak bunga anggrek berwana ungu sedang berbunga. Di sudut yang lain tampak gerombolan bunga melati yang juga sedang mekar. Bau harum bu...

Renungan : Kisah Sepasang Payung

“ No matter how much better others’ things may seem they all have their faults.” (Dong Il, dalam Reply 1988)           Sepasang suami istri pergi makan di suatu tempat kedai mie ketika hujan deras. Masing-masing membawa payung sendiri berwarna hitam. Di kedai mie tersebut telah disediakan tempat untuk menaruh payung bagi para pengunjung kedai. Pada tembok tepat di mana tempat payung itu diletakkan ada tulisan “ Pastikan bahwa Anda tidak salah mengambil payung milik orang lain sebagai milik Anda”. Sepasang suami istri itu pun meletakkan payung mereka di sana. Ketika mereka menikmati hidangan mie, sang istri melihat bahwa suaminya terkesan tidak peduli padanya, bahkan memesankan ia olahan mie yang tidak ia sukai. Ia pun merasa kesal pada suami dan berkata bahwa ia tidak suka olahan mie yang dipesan suaminya itu. Sang suami pun meralat pesanannya. Selesai makan, sang istri kembali memperhatikan bahwa sang suami melakukan aktifita...

Belajar dari Drama Korea

( Jangan ‘ Under Estimate ’ dengan Drama Korea ) “ Untuk bertahan, apapun itu artinya, bahwa kamu harus hidup dengan sempurna” -Manajer Oh Sang Shik, drama Misaeng- Kebanyakan orang sering kali memandang rendah drama Korea yang akhir-akhir ini banyak sekali penggemarnya di Indonesia. Entah karena alasan apa. Kebanyakan karena mereka memandang bahwa kisah cinta yang diceritakan di drama Korea tidak sesuai dengan kenyataannya karena kebanyakan mengisahkan tentang wanita miskin yang menikah dengan pria tampan yang baik hati, tidak sombong, dan (yang pasti) kaya raya. Ya, tidak saya pungkiri, beberapa drama Korea memang menceritakan tentang hal ini. Namun apapun alasannya, dalam tulisan ini saya ingin mengajak Anda melihat sisi lain dari drama Korea, yang (amat sangat) berbeda dengan sinetron di Indonesia. Saya adalah salah satu penggemar drama di Asia. Mengapa saya menyebut drama Asia? Ya, karena selain gemar menonton drama Korea, saya juga menonton drama Taiwan, drama ...

Puisi : Melepas Sebuah Kisah

Sebuah kisah tercipta karena rasa Yang terselip di antara berjuta memori Yang usang dan berdebu Namun tersimpan rapi di sudut hati Bayang yang dulu mengabur Menjadi nyata dalam kehadiran Dirajutnya rasa dalam debar tak biasa Dirangkainya kata tanpa jeda Cerita tercipta, mengalir.... Indah Bahagia Namun tanpa akhir yang nyata Semu Dan ketika akhirnya pagi datang Semua menjadi kenangan Khayalan memudar tanpa tanda Kisah harus berakhir Selesai sudah semua dialog tanpa epilog Karena sesungguhnya Cerita ini tak seharusnya ada Kalasan, 20 Januari 2016

Puisi : Kembali pada Semesta

Gambar
Debur ombak membangkitkan kenangan Angin yang bertiup membawanya pergi Kini hanya ada sepi yang tertinggal Dan rindu yang mulai meletih Kala semua telah pergi Hanya Semesta yang menemani Kunikmati Ia dengan rasa DidekapNya aku dengan cinta Semesta memang mempesona Ia tak pernah berdusta KasihNya tanpa jeda, JanjiNya selalu pasti. Kalasan, 19 Januari 2016

Puisi : Sepi dan Hampa

Apakah sepi itu? Ketika sendiri? Ketika tak ada suara yang terdengar? Bagiku, sepi adalah ketika aku mencari bayangmu dalam anganku..dan tak kutemukan. Apakah hampa itu? Ketika aku merasa kosong? Ketika aku merasa tak berdaya? Bagiku, hampa adalah ketika aku mulai merasakan cinta...namun kau tak ada lagi bagiku Sepi dan hampa... Itulah rasa yang kau tinggalkan untukku Setelah kau bawa hatiku yang tulus mencintaimu Sepi dan hampa... Kini hanya itulah yang kurasa Ketika kau memutuskan untuk pergi -goresan lama yang terselip di antara memori- Maguwoharjo, 21 Januari 2014

Cerita Bersambung : Merajut Mimpi Bersamamu (Chapter 3)

Chapter 3.  Why Did You Do? Sudah hampir satu bulan Aditya berada di Kota Beijing, Cina.  Begitu banyaknya urusan yang harus dia selesaikan sehingga dia hampir tidak sempat memikirkan hubungannya dengan Arana yang mulai merenggang. Namun siang ini ketika semua urusan kantornya hampir terselesaikan dan mereka memiliki waktu untuk menikmati Kota Beijing yang indah ini, mau tak mau pikiran Aditya melayang kepada Arana. Arana yang sangat ia rindukan. Di pinggir danau di Taman Beihai, Beijing, Aditya bersandar pada dinding pagar tembok setinggi kurang lebih setengah meter yang mengeliling danau di taman itu, ia mulai memikirkan Arana. Pemandangan Taman Beihai yang sedemikian indah harusnya bisa ia nikmati bersama orang yang sangat ia kasihi. Apalagi ia tahu Arana sangat menyukai pemandangan kumpulan air. “Ana, aku rindu kamu. Rindu sekali....,” bisiknya dalam hati. Aditya tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia begitu larut, sehingga ia tidak mendengar sapaan Linda yang tib...