Belajar dari Drama Korea

(Jangan ‘Under Estimate’ dengan Drama Korea)


Untuk bertahan, apapun itu artinya, bahwa kamu
harus hidup dengan sempurna”
-Manajer Oh Sang Shik, drama Misaeng-


Kebanyakan orang sering kali memandang rendah drama Korea yang akhir-akhir ini banyak sekali penggemarnya di Indonesia. Entah karena alasan apa. Kebanyakan karena mereka memandang bahwa kisah cinta yang diceritakan di drama Korea tidak sesuai dengan kenyataannya karena kebanyakan mengisahkan tentang wanita miskin yang menikah dengan pria tampan yang baik hati, tidak sombong, dan (yang pasti) kaya raya. Ya, tidak saya pungkiri, beberapa drama Korea memang menceritakan tentang hal ini. Namun apapun alasannya, dalam tulisan ini saya ingin mengajak Anda melihat sisi lain dari drama Korea, yang (amat sangat) berbeda dengan sinetron di Indonesia.
Saya adalah salah satu penggemar drama di Asia. Mengapa saya menyebut drama Asia? Ya, karena selain gemar menonton drama Korea, saya juga menonton drama Taiwan, drama Jepang (dorama Jepang), dan juga drama Thailand (Thai Lakorn). Tapi yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah mengenai drama Korea, yang sering (sekali) dipandang rendah oleh orang-orang di Indonesia (yang biasanya justru belum pernah menonton drama Korea).
Sebagai penggemar drama Korea, awalnya saya memang menonton karena mengagumi kecantikan dan ketampanan para pemainnya (disamping jalan ceritanya yang memang bagus), yang entah apakah dihasilkan dari operasi plastik maupun memang itu wajah asli mereka, tapi bukan itu yang akan saya bahas. Tetapi setelah menonton banyak sekali judul drama Korea, saya melihat sisi lain dari drama Korea, yang sering kali (mungkin) tidak dilihat oleh kebanyakan orang. Bahkan (mungkin) oleh para pelaku industri sinetron di Indonesia.
Dari drama-drama Korea yang saya tonton, saya (sering) belajar banyak hal, entah tentang budayanya, makanannya, prilaku manusia, hubungan antar manusia, bahkan tentang ilmu-ilmu seperti kedokteran, kejiwaan, perdagangan, hukum, dll. Terdengar terlalu mengada-ada mungkin, tapi ini sungguh saya alami. Di bawah ini saya akan menunjukkan kepada Anda bahwa drama Korea ceritanya tidak melulu tentang percintaan. Saya akan membahas beberapa judul drama Korea yang berkesan untuk saya dan saya belajar dari drama itu.

·       Misaeng , drama produksi TVN, yang dirilis pada tanggal 17 Oktober 2014.
Pemain  : Im Shi Wan, Lee Sung Min, Kang Hae Nul, Kang Sora, Byun Yo-han
Misaeng berarti “Incomplete Life” atau Hidup Tak Sempurna.
Drama ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pria yang gagal menjadi pemain baduk profesional (permainan papan catur dari Tiongkok, dalam bahasa Inggris disebut permainan Go), yang kemudian berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Ia yang tidak mengecap pendidikan tinggi, hanya dengan ijazah GED (semacam ijazah SMA) kemudian masuk sebagai pekerja magang di sebuah perusahaan trading internasional, dan harus berkompetisi dengan para pekerja magang lain yang adalah seorang sarjana, bahkan ada sarjana lulusan luar negeri. Dalam drama ini kita bisa menyaksikan bagaimana usaha kerasnya untuk belajar tentang perdagangan di tengah pekerjaan kantornya yang menumpuk sebagai seorang pekerja magang. Terkadang ia melihat perjuangannya dalam pekerjaan itu sebagai strategi dalam permainan baduk. Dalam drama ini juga kita bisa melihat bagaimana seorang atasan yang benar-benar berjuang untuk kemajuan anak buahnya. Kita juga bisa melihat bagaimana kerasnya dan beratnya pekerjaan sebagai seorang sales perusahaan perdagangan, bagaimana sulitnya menjadi seorang ayah yang bekerja siang malam bahkan begitu jarang untuk bertemu dengan anaknya namun tetap berusaha untuk menjadi ayah yang baik, bagaimana sikap seorang pemimpin yang rela bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan anak buahnya, dan masih banyak lagi.
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari drama ini. Dan jika Anda mencari kisah percintaan dalam drama ini, maka Anda harus kecewa karena hampir tidak ada kisah percintaan dalam drama ini.

·       It’s Okay It’s Love, drama produksi SBS yang dirilis pada tanggal 23 Juli 2014.
Pemain : Jo In Sung, Gong Hyo Jin, Lee Kwang Soo, Kang Joo Eun, Sung Dong
Drama ini mengisahkan tentang seorang dokter jiwa wanita yang mencintai seorang penulis buku dan penyiar radio yang memiliki kelainan kejiwaan karena trauma masa kecilnya, namun pria tersebut tidak menyadari penyakitnya ini. Dokter wanita ini pun memiliki masalah kejiwaan yaitu menghindari seks dan komitmen dalam hubungan karena trauma dengan perselingkungan ibunya di masa kecilnya. Walaupun drama ini tentang percintaan, namun dari drama ini kita bisa belajar tentang ilmu kejiwaan, dan bagaimana masalah kejiwaan yang muncul dari trauma pengalaman masa kecil. Kita juga mengetahui bahwa sesungguhnya setiap orang mempunyai masalah kejiwaan, hanya saja bagaimana kita mengelolanya sehingga masalah itu tidak menjadi penyakit jiwa.

·       Pinnochio , drama produksi SBS yang dirilis tanggal 12 November 2014.
Pemain : Lee Jong Suk, Park Shin Hye, Kim Young Kwang, Lee Yoo Bi
Drama ini menceritakan tentang seseorang wanita yang memiliki pinocchio syndrome (tidak bisa mengatakan kebohongan, oke ini fiksi) dan seorang pria yang pada masa kecilnya merasa ‘dianiaya’ dan diperlakukan tidak adil oleh media masa, berjuang untuk menjadi seorang reporter yang akan selalu memberitakan tentang kebenaran.
Dalam drama ini kita bisa mengetahui bahwa terkadang berita yang ditayang di televisi belum tentu benar seluruhnya karena kadangkala ada kepentingan dari para pejabat atau pelaku bisnis yang dapat membelokkan berita tersebut.
Drama ini memang ada kisah percintaannya, namun ada hal yang dapat kita pelajari tentang dunia tv dan berita serta media masa dalam drama ini.

Lalu ada drama “Hotelier” dan “Hotel King” yang bercerita tentang dunia perhotelan, ada drama “School 2003” yang menampilkan tentang bagaimana beratnya perjuangan siswa SMA di Korea untuk belajar agar bisa ikut test perguruan tinggi dan bagaimana beratnya campur tangan orang tua dalam pendidikan anak yang bisa membuat anak merasa tertekan (ulasan tentang ini bisa dibaca di sini , juga ada drama “All About My Mom” yang menceritakan tentang hubungan dan perasaan seorang ibu terhadap anaknya dan sebaliknya (ulasan tentang hal ini bisa dibaca di sini dan di sini) , lalu drama “Let’s Eat” yang menceritakan tentang seseorang yang hobi makan dan kehidupan kesehariannya, dalam drama ini juga ditampilkan tentang berbagai makanan khas Korea dan cara memakannya yang benar (menurut sang tokoh) serta filosofi dari makanan itu sendiri, dll.
Masih banyak lagi drama yang tidak melulu berisi tentang percintaan yang tidak seimbang antara si kaya dan si miskin. Tema-tema yang ditampilkan dalam drama Korea amatlah  beragam, dan dari sana kita (khususnya saya) bisa mengambil banyak pelajaran dan nilai hidup. Jadi, please, jangan apriori atau under estimate  dulu dengan drama Korea apalagi jika Anda belum pernah menontonnya.
Ya, saya tidak memungkiri, sinetron Indonesia pun ada juga yang bagus seperti “Si Dul Anak Sekolahan”, “OkeJek”, “Preman Pensiun”, “Losmen”, dan mungkin masih banyak lagi. Tapi tak sedikit juga sinetron Indonesia yang masih belum bagus temanya, mengada-ada, jalan ceritanya aneh, dll. Maksud saya di sini, alangkah baiknya jika sinetron kita juga menampilkan tema-tema yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari, tentang perjuangan dan pekerjaan sebuah profesi misalnya, sehingga dari sana kita juga bisa belajar tentang sesuatu, bukan sekedar disungguhkan adegan-adegan yang aneh, khayal, dan tidak mendidik. Atau mengambil tema seperti drama “Lets Eat” di mana kita bisa menampilkan makanan-makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Bukankah lebih menarik dan sekaligus memperkenalkan tentang makanan khas Indonesia?
Terakhir, semoga kita menjadi orang yang tidak menilai sesuatu lebih dulu sebelum kita melihat atau mengalaminya. Salah satunya dengan tidak menghakimi bahwa drama Korea hanya berisi cerita tentang pria tampan kaya yang jatuh cinta pada gadis miskin.
Kita bisa belajar dari mana saja dan apa saja. Dan saya, belajar banyak dari drama Korea.
Salam!




Kalasan, 22 Januari 2016

NB:
Tulisan ini didedikasikan kepada seluruh penggemar drama Asia, terutama drama Korea.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

Sebuah Cerita : Tentang Sebuah Cinta

Dongeng : Ketika Matahari dan Bulan Saling Mencintai