Puisi : ENTAH



Merepih sepiku, sendiri
Dan sunyi tak jemu menemani
Derai hujan tak jua sapu resah ini
Tirai air mengaburkan bayanganmu
Aku tak dapat lagi melihat sosokmu
Seakan kau tenggelam  dalam gelora rasa

Ingin aku merengkuhmu
Rindu aku mendekapmu
Namun jarak yang jumawa
Seakan ingin tunjukkan kuasanya
Waktupun semakin suka bermain hati
Tak bosan ia buat asa melayang tinggi
Lalu dihempaskannya dengan kejam


Sampai kapan harus kunanti
Hingga badai jiwa mereda
Entahlah...
Mungkin esok....
Mungkin lusa...
Mungkin.......selamanya.






Kalasan, 12 Januari 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dongeng : Rahasia Hati Yupitra

Sebuah Cerita : Tentang Sebuah Cinta

Dongeng : Ketika Matahari dan Bulan Saling Mencintai