Kamu Berharga
Kelemahan
dan kekurangan yang kita miliki terkadang memang membuat rasa percaya diri kita
berkurang. Apalagi jika mempunyai pengalaman masa lalu membuktikan hal itu. Misalnya
diejek karena penampilan fisik tidak menarik, cinta ditolak karena orang yang
disukai lebih memilih yang cantik atau tampan, kurang dianggap karena tidak enak dipandang, dan
masih banyak lagi. Manusia yang pada dasarnya menyukai sesuatu yang indah,
memang lebih menghargai dan memperhatikan seseorang atau sesuatu yang nampak
indah. Mata kita seakan sudah diprogram untuk memberikan rangsangan dan respon
positif jika kita melihat sesuatu yang indah, cantik, tampan, penuh warna, dan
segala sesuatu yang nampak bercahaya. Hal itu pula yang kemudian membuat
orang-orang yang mempunyai kelebihan “enak
dilihat” akan lebih menarik untuk dipandang, diperhatikan, dan didekati
ketimbang sesuatu yang biasa-biasa saja atau bahkan tidak menarik. Namun
mungkin mereka lupa, bahwa sesuatu yang enak dilihat belum tentu memberikan
rasa nyaman, walaupun pasti menimbulkan rasa senang. Warna-warna pelangi memang
tampak indah dan memberikan keceriaan, tapi bukan berarti warna monochrome
tidak menciptakan keindahan.
Pada
postingan blog sebelumnya, saya pernah menceritakan tentang seorang anak
perempuan yang merasa kurang percaya diri karena menganggap dirinya tidak indah dipandang. Pengalaman masa
kecil dan remaja yang ia alami membuatnya menjadi pribadi yang tertutup dan
sulit bergaul dengan orang baru karena takut tidak dianggap. Apalagi ditambah
pendengarannya yang memang tidak sempurna membuatnya terkadang tidak sadar mengeluarkan
suara yang lirih ketika menyapa dan berakibat ia diabaikan. Gadis kecil ini
lupa bahwa penampilan hanyalah satu dari sekian banyak kelebihan yang
dianugerahkan Tuhan pada ciptaanNya. Justru bagaimana dia bersikap, merespon
setiap hal, dan mengembangkan talenta yang diberikan Tuhanlah yang akan membuat
dirinya menjadi pribadi yang akan dihargai bukan karena penampilannya, namun
karena apa yang dia lakukan.
Beruntung Tuhan menyadarkan dia dari pemikirannya yang
kurang benar itu. Pada suatu hari setelah ia mengkuti Kelompok Tumbuh Bersama (KTB)
di kampusnya, ia mendapatkan satu pencerahan bahwa setiap pribadi ciptaan Tuhan
itu memiliki keunikan tersendiri. Dan setiap manusia itu berharga di mata Tuhan.
Tuhan memang tidak menciptakan semua manusia itu dengan wajah yang sama cantik
atau tampannya. Tuhan menciptakan manusia itu berbeda dengan keunikan dan
keindahannya sendiri-sendiri. Tuhan memberikan talenta pada setiap
manusia ciptaanNya, namun bagaimana talenta itu bisa berkembang tergantung
dari bagaimana tiap pribadi memperlakukan dan mengolah talenta yang diberikan.
Dan itulah yang membuat setiap orang mempunyai kelebihannya masing-masing.
Kata-kata “kamu berharga” yang
diucapkan oleh pembimbingnya di kelompok itu terus tengiang-ngiang di telinga
gadis itu. Dan lalu dia mulai memutar memorinya ke belakang. Ternyata ada
banyak peristiwa yang sebenarnya menunjukkan bahwa dia berharga, bahwa dia
dihargai karena kemampuannya bukan karena penampilannya. Ada banyak penghargaan
di bidang seni suara, membaca puisi, maupun penghargaan akademis yang dia
terima. Dia dihargai dan ada pribadi maupun institusi yang bangga dengan
prestasinya. Lalu mengapa justru dia sendiri tidak merasa bangga? Dia mulai
sadar saat itu. Sadar bahwa dia berharga. Berharga di mata manusia dan
terlebih, dia berharga di mata Tuhan. Memang mengubah sikap atau pembawaan yang
sudah sekian tahun dia lakukan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Terkadang dia masih merasa minder dan tak percaya diri bertemu dengan orang
asing, namun lambat laun gadis ini yakin bahwa dia pasti bisa melakukannya,
karena dia berharga.
Jadi,
janganlah kita merasa rendah diri hanya karena kita tidak menarik dilihat dan
merasa tidak kaya. Namun lihatlah jauh ke dalam hati dan sadari talenta apa
yang sudah Tuhan berikan pada kita. Asah dan kembangkanlah itu menjadi sesuatu
perhiasan yang membuat kita akan tampak indah dan merasa kaya. Setiap pribadi
pasti memiliki sesuatu yang unik. Jadi jangan merasa rendah diri hanya karena
dunia menolakmu, tapi teruslah berkembang dan memperindah dirimu dengan apa
yang dikaruniakan Tuhan kepadamu. Karena kamu berharga.
"Hitam tak selamanya gelap,
Putih tak selamanya menyilaukan
Masa lalu mungkin tak menyenangkan,
Namun bukan berarti masa depan tak bersahabat.
Jangan menyerah kalah karena dunia pernah menolakmu,
Teruslah berjuang dan bersinar dalam hidupmu,
karena kamu berharga"
(Johana Octa)
Kalasan,
14 Desember 2015
My
#14 gift for my December
Komentar
Posting Komentar